Hamil memang selalu memberi tanda yang berbeda kepada setiap ibu, aku termasuk yang sedikit repot dengan kehamilanku, apalagi ini kehamilan pertamaku. Aku sedikit rewel soal makanan dan minuman, semakin bertambah usianya semakin tidak suka nasi, tidak nikmat meminum air putih dan lebih sering meludah dan tak lain mual yang disertai muntah bila mencium sesuatu yang tidak nyaman dihidung.
Karenanya aku sempat merasa khawatir dan was-was, takut asupan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan janin tidak terpenuhi, akhirnya aku periksakan diri ke dokter kandungan. Saat mengetahui hasilnya melalui USG (Ultrasonografi) dokter mengatakan bahwa janin dalam kandunganku sehat, namun ada sedikit yang membuat aku khawatir saat dokter bilang bahwa aku memiliki Kista diluar rahim dengan ukuran 6 cm sebelah kanan dan 5 cm sebelah kiri.
Bagai disambar petir disiang bolong, Aku terkejut, aku takut dan aku merasa lemah saat mendengarnya. Berpikir apa yang akan terjadi nantinya bila kista ini membesar dan menghambat perkembangan janinku. Tapi tentu aku tidak boleh menyerah, aku harus berpikir positif dan tidak boleh stres karena memikirkan penyakit ini.
Dengan optimisme yang tinggi aku yakinkan diri sendiri bahwa kista ini akan menghilang beriring pertumbuhan janinku, aku juga tidak lepas berdo’a agar kista ini tidak lagi hadir ditubuhku.
Tentu semangat ini tidak hadir dengan sendirinya, melainkan suport suamilah yang membuatku terus berpikir positif dan tidak stres. Aku juga sempatkan untuk mampir di forum ibu hamil mengenai kista atau browsing tetang penyakit kista, cara mengatasinya, makanan yang baik dan tidak untuk penyakit kista saat hamil dan banyak lagi, sehingga aku merasa yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Aku semakin membatasi kegiatanku, karena aku tidak boleh terlalu lelah. Aku menghindari makanan pemicu pertumbuhan kista, lebih sering mengonsumsi buah-buahan dan sayuran hijau atau makanan lainnya yang baik untuk janin dan aku pastinya.
Sebulan kemudian aku kembali memeriksakan diri ke dokter, Alhamdulillah Kista itu mengecil menjadi 3 cm sebelah kanan dan 5 cm sebelah kiri. Semakin bertambah usia kanduganku, kista pun semakin mengecil bahkan menghilang ketika usia kandunganku sudah menginjak 9 bulan.
Aku sempat bertanya, apakah kista yang ada dalam perutku ini berbahaya ? Dokter mengatakan berbahaya apabila kista itu pecah, rasanya akan sangat sakit di perut bagian bawah hingga menimbulkan mual dan muntah. Bila itu terjadi harus segera ditindaklanjuti melalui operasi.
Terus gimana caranya agar kista tidak pecah dok? Jangan gunakan pakaian yang ketat yang menekan perut. Terutama perut bagian bawah. Terus makanan apa saja yang harus dihindari agar tidak memicu pertumbuhan kista? Dokter bilang tidak ada yang harus dihindari. Makanlah makanan apapun itu asal tidak berlebihan dan tentu higienis.
Buat Bunda-bunda yang memiliki pengalaman yang sama seperti aku, tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan dengan kista apalagi saat hamil, yang paling penting itu janin yang kita kandung. Jika kita stres karena memikirkan penyakit justru kita akan kehilangan buah hati kita tercinta.
Kita cukup berpikir positif dan tidak lepas berdo’a lalu lakukan yang sebaik-baiknya dan selalu konsultasikan dengan dokter kandungan bunda agar semuanya pun tetap baik-baik saja. Semoga sukses dengan kehamilannya yah Bun, diberi kesehatan dan diberikan kelancaran saat persalinan nanti. Semoga Catatan ini bermanfaat dan mampu membantu bunda-bunda yang merasa risau karena kista.